Keluarga Paruh Waktu Cinta Penuh Waktu

Rp72,000.00

+ Free Shipping

Mereka yang memilih jalan menikah atau berumah tangga akan selalu bersedia untuk belajar sepanjang hidup bersama pasangannya. Sebagaimana telah menjadi ungkapan banyak orang bahwa pelajaran terbaik itu adalah pelajaran hidup, termasuk diantaranya pelajaran dalam menjalani dan membina rumah tangga. Sementara dalam perspektif lain, mereka yang menikah dengan menjalani dan membina keluarga yang baik dan harmonis, semacam menemukan jalan pulang terhadap seluruh fantasi, harapan, dan berbagai orientasi personal lainnya yang kemudian berumah menjadi energi kolektifitas dan kebersamaan, sehingga rumah tangga harus dirawat, dibina, dicintai, dan didoakan bersama-sama pula.

Buku ini menceritakan mengenai perjalanan pernikahan yang mencapai perjalanan 10 tahun, masih terlipat jarak puluhan kilometer, dan hanya berkumpul di akhir pekan atau hari libur. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, menyebabkan cerita dalam buku ini dapat menjadi cerita banyak orang yang memiliki kemiripan pengalaman dan perjalanan—yang diharapkan menjadi refleksi bersama. Selain itu, penulisan buku ini yang ditulis dengan menggunakan bab pendek, sehingga dapat dibaca, istirahat, dan dibaca kembali tanpa kehilangan cerita yang sebelumnya.

Category:

Mereka yang memilih jalan menikah atau berumah tangga akan selalu bersedia untuk belajar sepanjang hidup bersama pasangannya. Sebagaimana telah menjadi ungkapan banyak orang bahwa pelajaran terbaik itu adalah pelajaran hidup, termasuk diantaranya pelajaran dalam menjalani dan membina rumah tangga. Sementara dalam perspektif lain, mereka yang menikah dengan menjalani dan membina keluarga yang baik dan harmonis, semacam menemukan jalan pulang terhadap seluruh fantasi, harapan, dan berbagai orientasi personal lainnya yang kemudian berumah menjadi energi kolektifitas dan kebersamaan, sehingga rumah tangga harus dirawat, dibina, dicintai, dan didoakan bersama-sama pula.

Buku ini menceritakan mengenai perjalanan pernikahan yang mencapai perjalanan 10 tahun, masih terlipat jarak puluhan kilometer, dan hanya berkumpul di akhir pekan atau hari libur. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, menyebabkan cerita dalam buku ini dapat menjadi cerita banyak orang yang memiliki kemiripan pengalaman dan perjalanan—yang diharapkan menjadi refleksi bersama. Selain itu, penulisan buku ini yang ditulis dengan menggunakan bab pendek, sehingga dapat dibaca, istirahat, dan dibaca kembali tanpa kehilangan cerita yang sebelumnya.

Shopping Cart
Scroll to Top