Berbulan-bulan telah berlalu dan hanya kata “gila” yang dapat mendeskripsikan pengalamanku di tempat itu. Hari pertama aku sudah menerima email dari asisten masing-masing hakim anggota majelis di kasus kami yang memintaku datang ke ruangan mereka satu persatu untuk memperkenalkan diriku.
Gila rasanya ketika seorang hakim internasional mau menyumbangkan 10-15 menit wakutnya hanya untuk mengobrol ngalur ngidul dengan bocah magang berilmu cetek. Gila rasanya ketika aku bebas menelepon bos tim kami yang berpangkat senior legal officer hanya ketika aku bingung mengenai satu dua hal. Lebih gila lagi ketika aku diberi tanggung jawab untuk mengerjakan berbagai proyek sulit, mempresentasikan hasil kerjaanku kepada judges, dan berdebat langsung dengan mereka untuk mempertahankan opiniku.
Aku menyaksikan international judges dan lawyers mau duduk, mendengar, dan menerima pendapat hukum bocah lulusan universitas swasta dari Indonesia. Karakter ini sulit aku temui di negeriku dan mungkin karena itu kita masih jalan di tempat? Aku percaya di tempat seperti inilah aku harus belajar, sebelum aku pulang dan menerapkannya ke negeriku.
Reviews
There are no reviews yet.