Logika Konstitusi merupakan salah satu narasi akademik untuk membedah konstitusi dari sisi yang berbeda dengan buku-buku yang pernah terbit sebelumnya. Buku ini disusun dengan struktur seperti berikut: Logika; Ontologi, Epistemologi Dan Aksiologi Konstitusi; Pengalaman, Pengetahuan, Pemahaman, Kesadaran Dan Perilaku Konstitusi; Konstitusi Sebagai Resultante; Logika Konstitusi; Bahasa Konstitusi; Siapa Yang Sovereign Dalam Konstitusi. Buku ini menguraikan hakikat konstitusi secara subtansial. Untuk apa konstitusi ada, kepada siapa konstitusi berlaku, bagaimana konstitusi bertahan, dengan cara apa dia dimanipulasi.
Pembaca diajak ‘bertamasya’ dengan premis-premis yang diangkat dari teks konstitusi. Bagaimana mendudukan premis mayor, premis minor dan konklusi yang tepat dalam norma. Misalnya, pada ketentuan mana norma konstitusi bersifat deontologis, atau pada bagian mana konstitusi bersifat dialektis. Bagaimana premis dari keduanya.
Dari sisi bahasa, penulis merinci mana yang disebut ‘kalimat’, ‘kata’, ‘frase’, dan bagaimana meletakkan ‘makna’ dalam memberi tafsir pada konstitusi. Kenapa di dalam konstitusi terdapat frase, “Diatur Dengan”, “Diatur Dalam”, “Ditetapkan Dengan”, “Diatur Lebih Lanjut Dengan”, dan berakibat pada anomali “atributif” terhadap pembentukan peraturan di bawahnya?. Secara logis, konstitusi, terutama teks UUD NRI tahun 1945 penuh dengan dua hal, yakni; Kontradiksi dan metafora.
Untuk lebih jelasnya, Temukan jawaban akademik, logis dan sistematis dalam buku ini.
